Rabu, 30 Januari 2013
Sabda Rasulullah tentang Dajjal
Sabda Rasulullah tentang Dajjal berikut ini dikutip dari Ringkasan tafsir
Ibnu Katsir jilid 1 hal.842 :
Ibnu Katsir jilid 1 hal.842 :
Spoiler for Sabda Rasulullah:
Muslim meriwayatkan dalam sahihnya dari an-Nuwas bin Sam'an, dia
berkata :
"Pada suatu pagi Rasulullah Sallalahu 'Alaihi Wassalam bercerita
mengenai Dajjal. Kadang2 beliau merendahkan nada suaranya dan kadang2
meninggikannya sehingga kami mengira Dajjal itu berada di balik
rumpun pohon kurma. Pada siang harinya, kami menemui beliau dan
beliau sudah mengetahui kekhawatiran kami.
"Beliau bersabda,"Bagaimana keadaan kalian? Kami menjawab,"Ya
Rasulullah, tadi pagi engkau menceritakan Dajjal kepada kami, kadang2
engkau merendahkan suara dan kadang2 meninggikannya sehingga kami
mengira ia berada dibalik rumpun pohon kurma
. 'Beliau bersabda,"Bukan
dajjal yang saya khawatirkan menimpa kalian. Jika dia muncul dan aku
masih berada diantara kalian, niscaya aku akan membela kalian untuk
mengalahkannya. Namun jika dia muncul sedang aku tidak berada
disamping kalian, maka umat manusia akan menjadi pembela atas dirinya
masing masing dan Allah Ta'ala menggantikanku untuk menjadi pembela
bagi setiap muslim.
'Dajjal adalah seorang pemuda berambut keriting dan bermata picek
(buta). Aku lebih condong untuk mengatakannya serupa dengan Abdul
Uzza bin Qathan. Barang siapa diantara kalian yang bertemu dengannya,
bacakanlah kepadanya permulaan surat Al-Kahfi. Dia akan muncul dari
tempat sunyi antara Syria dan Iraq. Lalu dia merusak wilayah sekitarnya. Wahai hamba Allah, maka dari itu, kuatkanlah pendirianmu.
'Kami bertanya,"Berapa lama dia tinggal dibumi?" Beliau
menjawab,"Empat puluh hari. Hari pertama terasa satu tahun, hari
kedua terasa sebulan, hari ketiga terasa seminggu, dan hari2
selanjutnya seperti hari hari yang kamu rasakan."
'Kami bertanya,"Wahai Rasulullah, ketika satu hari terasa setahun,
apakah kami cukup melakukan shalat seperti sekarang?". Beliau
menjawab,"Tidak, tetapi hitunglah bagaimana pantasnya." Kami
bertanya,"Bagaimana kecepatannya?" Beliau menjawab,"Seperti hujan
ditiup angin. Dia mendatangi suatu kaum lalu diajaknya kaum itu
supaya iman kepadanya, lalu mereka beriman dan mematuhi segala
perintahnya. Diperintahkannya langit supaya hujan, maka turunlah
hujan. Diperintahkannya bumi supaya subur, maka tumbuhlah tumbuh2an.
Bila hari telah petang, ternak mereka pulang ke kandang dalam keadaan
lebih gemuk dan dengan susu lebih besar karena cukup makanan.
'Kemudian didatanginya kaum yang lain dan diajaknya mereka supaya
beriman kepadanya. Tetapi mereka menolak ajakannya. Maka dia berlalu
dari mereka. Besok pagi negeri mereka menjadi kering kerontang dan
kekayaan mereka habis terkikis. Kemudian dia lewat di suatu negeri
yang telah rusak binasa. Katanya,"Keluarkanlah perbendaharaanmu. Maka
keluarlah seluruh kekayaan negeri itu dan pergi mengikuti Dajjal
seperti pemimpin lebah diikuti rakyatnya. Kemudian dipanggilnya
seorang remaj lalu dipukulnya dengan pedang sehingga anak muda itu
belah dua dan belahannya terlempar sejauh anak panah yang dilepaskan.
Dajjal memanggil tubuh yang telah terbelah itu kembali. Dia datang
seutuhnya dengan wajah berseri seri sambil tertawa.
'Sementara Dajjal asyik dengan perbuatan2nya yang merusak, Allah
Ta'ala membangkitkan Al Masih Ibnu Maryam. Dia turunkan Allah dekat
Menara Putih sebelah timur Damaskus, memakai dua pakaian berwarna dan
berpegang pada sayap dua malaikat. Apabila dia menundukkan kepala,
maka hujan pun turun, dan apabila dia mengangkat kepalanya, maka
berjatuhanlah darinya biji biji perak bagaikan mutiara. Orang kafir
tidak diperkenankan mencium bau nafasnya. Siapa yang menciumnya dia
langsung mati. Bau nafasnya sejauh mata memandang. Maka dicarinya
Dajjal dan dijumpainya di pintu gerbang kota Lud, lalu Dajjal pun
dibunuhnya.
'Kemudia ia datangi kaum yang dipelihara Allah dari kejahatan Dajjal,
maka diusapnya mereka dan dikabarkannya kepada mereka kedudukan
mereka di surga. Allah mewahyukan kepada Isa AS,"Aku akan
mengeluarkan hamba2ku yang tak terkalahkan oleh siapapun. Karena itu,
selamatkanlah hamba hambaku (yang saleh) ke bukit."
'Lalu Allah membangkitkan Ya'juj dan Ma'juj. Mereka turun melanda
dari tempat yang tinggi. Gelombang pertama melewati telaga Thiber,
lalu mereka meminum habis air telaga tersebut. Kemudian lewat pula
rombongan yang lain. Mereka berkata,"Sesungguhnya disini dahulu ada
air." Nabi Isa dan para sahabat beliau terkepung sehingga kepala sapi
lebih berharga dari pada seratus dinar bagi kamu hari ini. Nabiyullah
Isa dan para sahabatnya berdoa semoga Allah menghancurkan Ya'juj dan
Ma'juj. Maka dikirim kepada mereka penyakit hidung seperti pada hewan
hewan sehingga mereka mati semuanya.
Kemudian nabi Isa dan para sahabatnya turun ke tanah landai, tetapi
tidak sejengkal tanahpun didapatinya melainkan dipenuhi dengan
bangkai bangkai yang membusuk. Nabiyullah Isa dan para sahabatnya
berdoa semoga Allah menyingkirkan bangkai2 busuk itu. Maka dikirim
Allah burung2 sebesar unta lalu diangkatnya bangkai2 tersebut dan
dilemparkannya ketempat yang dikehendaki Allah. Kemudian Allah
menurunkan hujan, rumah tanah liat dan rumah rumah bulu dibesihkannya
hingga bumi kelihatan seperti kaca. Kemudian diperintahkan oleh Allah
kepada bumi,"Tumbuhkan tanamanmu dan kembalikan keberkahanmu!" Ketika
itu sekelompok keluarga kenyang dengan memakan sebuah delima dan
mereka dapat berteduh dibawah kulitnya. Rezeki mereka sangat berkah,
sehingga susu seeekor unta cukup untuk orang sekampung. Susu seekor
sapi cukup untuk orang satu kabilah. Susu seekor biri biri cukup
untuk sekelompok keluarga besar.
'Ketika mereka berada dalam keridhoan Allah yang demikian, tiba tiba
Allah mengirimkan angin baik melalui ketiak mereka, maka tercabutlah
ruh setiap muslim dan mukmin. Maka tinggallah orang jahat belaka,
bercampur baur seperti keledai. Maka pada saat itu terjadilah kiamat.
(Hadist ini diriwayatkan pula oleh Ahmad dan para penyusun sanan).
Ahmad meriwayatkan dari Majma' bin Jariyah, dia berkata,"Saya
mendengar Rasulullah Sallalahu 'Alaihi Wassalam bersabda,"Ibnu Maryam
akan membunuh Al Masih ad-Dajjal dipintu gerbang Lud atau dekat pintu
Lud." (HR Ahmad)
Demikian pula menurut riwayat Tirmidzi dan dia mengatakan bahwa
hadist ini sahih. Adapun hadist2 yang menceritakakan Dajjal saja
sangat banyak hingga tak terhitung karena tersebar di berbagai kitab
hadist serta banyak periwayatannya di dalam kitab hadist sahih,
hasan, musnad, dsb.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Hudzaifah bin Usaid al-Ghifari, dia
berkata :
"Rasulullah Sallalahu 'Alaihi Wassalam mendatangi kami dari Arafah
dan kami sedang berbincang bincang ihwal hari kiamat. Maka beliau
bersabda
,"Kiamat tidak akan terjadi hingga kamu melihat 10 tanda :
matahari terbit dari barat, keluar asap, keluar dabbah (binatang
melata), keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, turunnya Isa ibnu Maryam, ad-
Dajjal, dan tiga gerhana : gerhana di timur, gerhana di barat, dan
gerhana di Jazirah Arab, dan api keluar dari lembah 'Adan yang
menggiring atau menghalau manusia dimanapun mereka semalaman ketika
mereka bermalam dan ketika mereka tidur siang." (HR Ahmad)
berkata :
"Pada suatu pagi Rasulullah Sallalahu 'Alaihi Wassalam bercerita
mengenai Dajjal. Kadang2 beliau merendahkan nada suaranya dan kadang2
meninggikannya sehingga kami mengira Dajjal itu berada di balik
rumpun pohon kurma. Pada siang harinya, kami menemui beliau dan
beliau sudah mengetahui kekhawatiran kami.
"Beliau bersabda,"Bagaimana keadaan kalian? Kami menjawab,"Ya
Rasulullah, tadi pagi engkau menceritakan Dajjal kepada kami, kadang2
engkau merendahkan suara dan kadang2 meninggikannya sehingga kami
mengira ia berada dibalik rumpun pohon kurma
. 'Beliau bersabda,"Bukan
dajjal yang saya khawatirkan menimpa kalian. Jika dia muncul dan aku
masih berada diantara kalian, niscaya aku akan membela kalian untuk
mengalahkannya. Namun jika dia muncul sedang aku tidak berada
disamping kalian, maka umat manusia akan menjadi pembela atas dirinya
masing masing dan Allah Ta'ala menggantikanku untuk menjadi pembela
bagi setiap muslim.
'Dajjal adalah seorang pemuda berambut keriting dan bermata picek
(buta). Aku lebih condong untuk mengatakannya serupa dengan Abdul
Uzza bin Qathan. Barang siapa diantara kalian yang bertemu dengannya,
bacakanlah kepadanya permulaan surat Al-Kahfi. Dia akan muncul dari
tempat sunyi antara Syria dan Iraq. Lalu dia merusak wilayah sekitarnya. Wahai hamba Allah, maka dari itu, kuatkanlah pendirianmu.
'Kami bertanya,"Berapa lama dia tinggal dibumi?" Beliau
menjawab,"Empat puluh hari. Hari pertama terasa satu tahun, hari
kedua terasa sebulan, hari ketiga terasa seminggu, dan hari2
selanjutnya seperti hari hari yang kamu rasakan."
'Kami bertanya,"Wahai Rasulullah, ketika satu hari terasa setahun,
apakah kami cukup melakukan shalat seperti sekarang?". Beliau
menjawab,"Tidak, tetapi hitunglah bagaimana pantasnya." Kami
bertanya,"Bagaimana kecepatannya?" Beliau menjawab,"Seperti hujan
ditiup angin. Dia mendatangi suatu kaum lalu diajaknya kaum itu
supaya iman kepadanya, lalu mereka beriman dan mematuhi segala
perintahnya. Diperintahkannya langit supaya hujan, maka turunlah
hujan. Diperintahkannya bumi supaya subur, maka tumbuhlah tumbuh2an.
Bila hari telah petang, ternak mereka pulang ke kandang dalam keadaan
lebih gemuk dan dengan susu lebih besar karena cukup makanan.
'Kemudian didatanginya kaum yang lain dan diajaknya mereka supaya
beriman kepadanya. Tetapi mereka menolak ajakannya. Maka dia berlalu
dari mereka. Besok pagi negeri mereka menjadi kering kerontang dan
kekayaan mereka habis terkikis. Kemudian dia lewat di suatu negeri
yang telah rusak binasa. Katanya,"Keluarkanlah perbendaharaanmu. Maka
keluarlah seluruh kekayaan negeri itu dan pergi mengikuti Dajjal
seperti pemimpin lebah diikuti rakyatnya. Kemudian dipanggilnya
seorang remaj lalu dipukulnya dengan pedang sehingga anak muda itu
belah dua dan belahannya terlempar sejauh anak panah yang dilepaskan.
Dajjal memanggil tubuh yang telah terbelah itu kembali. Dia datang
seutuhnya dengan wajah berseri seri sambil tertawa.
'Sementara Dajjal asyik dengan perbuatan2nya yang merusak, Allah
Ta'ala membangkitkan Al Masih Ibnu Maryam. Dia turunkan Allah dekat
Menara Putih sebelah timur Damaskus, memakai dua pakaian berwarna dan
berpegang pada sayap dua malaikat. Apabila dia menundukkan kepala,
maka hujan pun turun, dan apabila dia mengangkat kepalanya, maka
berjatuhanlah darinya biji biji perak bagaikan mutiara. Orang kafir
tidak diperkenankan mencium bau nafasnya. Siapa yang menciumnya dia
langsung mati. Bau nafasnya sejauh mata memandang. Maka dicarinya
Dajjal dan dijumpainya di pintu gerbang kota Lud, lalu Dajjal pun
dibunuhnya.
'Kemudia ia datangi kaum yang dipelihara Allah dari kejahatan Dajjal,
maka diusapnya mereka dan dikabarkannya kepada mereka kedudukan
mereka di surga. Allah mewahyukan kepada Isa AS,"Aku akan
mengeluarkan hamba2ku yang tak terkalahkan oleh siapapun. Karena itu,
selamatkanlah hamba hambaku (yang saleh) ke bukit."
'Lalu Allah membangkitkan Ya'juj dan Ma'juj. Mereka turun melanda
dari tempat yang tinggi. Gelombang pertama melewati telaga Thiber,
lalu mereka meminum habis air telaga tersebut. Kemudian lewat pula
rombongan yang lain. Mereka berkata,"Sesungguhnya disini dahulu ada
air." Nabi Isa dan para sahabat beliau terkepung sehingga kepala sapi
lebih berharga dari pada seratus dinar bagi kamu hari ini. Nabiyullah
Isa dan para sahabatnya berdoa semoga Allah menghancurkan Ya'juj dan
Ma'juj. Maka dikirim kepada mereka penyakit hidung seperti pada hewan
hewan sehingga mereka mati semuanya.
Kemudian nabi Isa dan para sahabatnya turun ke tanah landai, tetapi
tidak sejengkal tanahpun didapatinya melainkan dipenuhi dengan
bangkai bangkai yang membusuk. Nabiyullah Isa dan para sahabatnya
berdoa semoga Allah menyingkirkan bangkai2 busuk itu. Maka dikirim
Allah burung2 sebesar unta lalu diangkatnya bangkai2 tersebut dan
dilemparkannya ketempat yang dikehendaki Allah. Kemudian Allah
menurunkan hujan, rumah tanah liat dan rumah rumah bulu dibesihkannya
hingga bumi kelihatan seperti kaca. Kemudian diperintahkan oleh Allah
kepada bumi,"Tumbuhkan tanamanmu dan kembalikan keberkahanmu!" Ketika
itu sekelompok keluarga kenyang dengan memakan sebuah delima dan
mereka dapat berteduh dibawah kulitnya. Rezeki mereka sangat berkah,
sehingga susu seeekor unta cukup untuk orang sekampung. Susu seekor
sapi cukup untuk orang satu kabilah. Susu seekor biri biri cukup
untuk sekelompok keluarga besar.
'Ketika mereka berada dalam keridhoan Allah yang demikian, tiba tiba
Allah mengirimkan angin baik melalui ketiak mereka, maka tercabutlah
ruh setiap muslim dan mukmin. Maka tinggallah orang jahat belaka,
bercampur baur seperti keledai. Maka pada saat itu terjadilah kiamat.
(Hadist ini diriwayatkan pula oleh Ahmad dan para penyusun sanan).
Ahmad meriwayatkan dari Majma' bin Jariyah, dia berkata,"Saya
mendengar Rasulullah Sallalahu 'Alaihi Wassalam bersabda,"Ibnu Maryam
akan membunuh Al Masih ad-Dajjal dipintu gerbang Lud atau dekat pintu
Lud." (HR Ahmad)
Demikian pula menurut riwayat Tirmidzi dan dia mengatakan bahwa
hadist ini sahih. Adapun hadist2 yang menceritakakan Dajjal saja
sangat banyak hingga tak terhitung karena tersebar di berbagai kitab
hadist serta banyak periwayatannya di dalam kitab hadist sahih,
hasan, musnad, dsb.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Hudzaifah bin Usaid al-Ghifari, dia
berkata :
"Rasulullah Sallalahu 'Alaihi Wassalam mendatangi kami dari Arafah
dan kami sedang berbincang bincang ihwal hari kiamat. Maka beliau
bersabda
,"Kiamat tidak akan terjadi hingga kamu melihat 10 tanda :
matahari terbit dari barat, keluar asap, keluar dabbah (binatang
melata), keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, turunnya Isa ibnu Maryam, ad-
Dajjal, dan tiga gerhana : gerhana di timur, gerhana di barat, dan
gerhana di Jazirah Arab, dan api keluar dari lembah 'Adan yang
menggiring atau menghalau manusia dimanapun mereka semalaman ketika
mereka bermalam dan ketika mereka tidur siang." (HR Ahmad)
Isnin, 28 Januari 2013
FITNAH AD DAJJAL AL MASIH
Sabda Rasulullah s.a.w : “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.
“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.
“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.
Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan
tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.”
tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.”
Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu.
Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.” Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan:
“Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.” Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.”
Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: ”Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.” Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan.
Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.
Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”
Dan menurut ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam iman hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda:”Hari Kiamat tidak akan datang hingga 30 Dajal (pendusta) muncul, mereka semua berdusta tentang Allah dan Rasul-Nya.”
“Jika salah seorang diantara kamu telah selesai bacaan tasyahhud akhirnya, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat pekara. Hendaknya ia berkata : ‘Ya Allah, aku memohon perlindungan pada Mu dari siksa Neraka Jahannam, adzab kubur, fitnah (cobaan) hidup dan mati serta dari keburukan fitnah Dajjal.” doanya seperti berikut :
SIRAH AD-DAJJAL AL MASIH
ASAL-USUL
Dajjal adalah seorang manusia dari keturunan Yahudi. Dia bukan Jin atau apa jua makhluk lain selain ia sebagai manusia yg ditangguhkan ajalnya “MinalMunzharin” seperti halnya Nabi Isa as yg di angkat oleh Allah swt ke ataslangit dan ditangguhkan kematiannya sehingga beliau nantinya turun semula keatas muka bumi ini lalu beliau akan mati dan di kuburkan di Madinah AlMunawwarah. Sama juga halnya dgn Iblis yg di tangguhkan kematiannya sehinggakiamat nanti.
Dajjal; ayahnya seorang yg tinggi dan gemuk. Hidungnya seperti Paruh burung.Sedangkan Ibunya pula seorang perempuan gemuk dan banyak dagingnya. MenurutImam Al Barzanji ada pendapat mengatakan bahawa asal keturunan bapanya ialahseorang Dukun Yahudi yg di kenali dgn “syaqq” manakala ibunya adalah daribangsa Jin. Ia hidup di zaman Nabi Sulaiman as dan mempunyai hubungan denganmakhluk halus. Lalu oleh Nabi Sulaiman ia akhirnya ditangkap dan dimasukkanke dalam penjara. Walau bagaimanapun kelahiran dan kehidupan masa keciltidak diketahui dgn jelas.
SIFAT FIZIKALNYA
Hadis Huzaifah r.a katanya: Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Dajjal ialah orang yang buta matanya sebelah kanan, lebat (panjang) rambutnya serta dia mempunyai Syurga danNeraka. Nerakanya itu merupakan Syurga dan Syurganya pula ialah Neraka(Hadis Sahih Muslim)Ada beberapa ciri perawakan Dajjal yg disebutkan dalam Hadis Rasulullahsaw, diantaranya: Seorang yg kelihatannya masih muda; Berbadan Besar dan agak kemerah-merahan; Rambutnya kerinting dan tebal. Kelihatan dari belakang seolah-olah dahankayu yg rimbun.Dan tandanya yg paling ketara sekali ada duaertama: Buta mata kirinya dan kelihatan seperti buah kismis yg kecut,manakala mata kanannya tertonjol keluar kehijau-hijauan berkelip-keliplaksana bintang. Jadi kedua-dua matanya adalah cacat.Kedua: Tertulis didahinya tulisan “Kafir (Kaf-Fa-Ra)”. Tulisan ini dapatdibaca oleh setiap org Islam, sama ada ia pandai membaca atau tidak. Mengikut hadis riwayat At-Thabrani, kedua-dua tanda ini menjelma dalam diriDajjal setelah ia mengaku sebagai Tuhan. Adapun sebelum itu, kedua-dua tanda yang terakhir ini belum ada pada dirinya.
LOKASINYA
Menurut riwayat yang sahih yang disebutkan dlm kitab “Shahih Muslim”, bahawaDajjal itu sudah wujud sejak beberapa lama. Ia dirantai di sebuah pulau dan ditunggu oleh seekor binatang yg bernama “Al-Jassasah”. Terdapat hadis mengenainya.. (tetapi terlalu panjang utk ditulis.. andaboleh membaca terus dari buku). Daripada Hadis ini jelaslah bagi kita bahawaDajjal itu telah ada dan ia menunggu masa yg diizinkan oleh Allah swt utk keluar menjelajah permukaan bumi ini dan tempat “transitnya” itu ialah disebelah Timur bukan di Barat.
RIWAYATNYA
Dajjal akan hidup setelah ia memulakan cabarannya kepada umat ini, selamaempat puluh hari sahaja. Namun begitu, hari pertamanya adalah sama dgnsetahun dan hari kedua sama dengan sebulan dan ketiga sama dengan satuminggu dan hari-hari baki lagi sama seperti hari-hari biasa. Jadikeseluruhan masa Dajjal membuat fitnah dan kerosakan itu ialah 14 bulan dan14 hari. Dalam Hadis riwayat Muslim ada disebutkan:Kami bertanya: “Wahai Rasulullah! Berapa lamakah ia akan tinggal di mukabumi ini? Nabi saw, menjawab: Ia akan tinggal selama empat puluh hari. Hariyg pertama seperti setahun dan hari berikutnya seperti sebulan dan hariketiga seperti seminggu. Kemudian hari yg masih tinggal lagi (iaitu 37hari) adalah sama seperti hari kamu yg biasa.Lalu kami bertanya lagi: Wahai Rasulullah saw! Di hari yg panjang seperti setahun itu, apakah cukup bagi kami hanya sembahyang sehari sahaja (iaitu 5waktu sahaja). Nabi saw menjawab: Tidak cukup. Kamu mesti mengira hari itudgn menentukan kadar yg bersesuaian bagi setiap sembahyang..”Maksud Sabdaan Rasulullah saw, ini ialah supaya kita mengira jam yg berlalu pada hari itu. Bukan mengikut perjalanan matahari seperti biasanya kitalakukan. Misalnya sudah berlalu tujuh jam selepas sembahyang Subuh pada hariitu maka masuklah waktu sembahyang Zohor, maka hendaklah kita sembahyangZohor, dan apabila ia telah berlalu selepas sembahyang Zohor itu tiga jamsetengah misalnya, maka masuklah waktu Asar, maka wajib kita sembahyang AsarBegitulah seterusnya waktu Sembahyang Maghrib, Isyak dan Subuh seterusnya hingga habis hari yg panjang itu sama panjangnya dgn masa satu tahun danbilangan sembahyang pun pada sehari itu sebanyak bilangan sembahyang setahunyg kita lakukan. Begitu juga pada hari Kedua dan ketiga.
DOKTRIN AD-DAJJAL
Dajjal telah diberi peluang oleh Allah swt utk menguji umat ini. Oleh keranaitu, Allah memberikan kepadanya beberapa kemampuan yg luar biasa. Di antarakemampuan Dajjal ialah:
1. Segala kesenangan hidup akan ada bersama dengannya. Benda-benda beku akanmematuhinya.Sebelum kedatangan Dajjal, dunia Islam akan diuji dahulu oleh Allah dgnkemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut. Pada tahun pertama hujan akankurang sepertiga dari biasa dan pada tahun kedua akan kurang 2/3 dari biasadan tahun ketiga hujan tidak akan turun langsung. Umat akan dilandakebuluran dan kekeringan. Di saat itu Dajjal akan muncul membawa ujian. Makadaerah mana yg percaya Dajjal itu Tuhan, ia akan berkata pada awan: Hujanlahkamu di daerah ini! Lalu hujan pun turunlah dan bumi menjadi subur. Begitujuga ekonomi, perdagangan akan menjadi makmur dan stabil pada org ygbersekutu dgn Dajjal. Manakala penduduk yg tidak mahu bersukutu dgn Dajjal..mereka akan tetap berada dlm kebuluran dan kesusahan.
Dan ada diriwayatkanpenyokong Dajjal akan memiliki segunung roti (makanan) sedangkan org ygtidak percaya dengannya berada dalam kelaparan dan kebuluran.Dalam hal ini, para sahabat Rasullullah s.a.w. bertanya:”Jadi apa yg dimakan oleh org Islam yg beriman pada hari itu wahaiRasulullah?”Nabi menjawab:”Mereka akan merasa kenyang dengan bertahlil, bertakbir, bertasbih danbertaubat. Jadi zikir-zikir itu yang akan menggantikan makanan.” H.R IbnuMajah
2. Ada bersamanya seumpamanya Syurga dan Neraka:Di antara ujian Dajjal ialah kelihatan bersama dengannya seumpama syurga danneraka dan juga sungai air dan sungai api. Dajjal akan menggunakankedua-duanya ini untuk menguji iman org Islam kerana hakikat yg benar adalahsebalik dari apa yg kelihatan. Apa yg dikatakan Syurga itu sebenarnya Nerakadan apa yg dikatakannya Neraka itu adalah Syurga.
3. Kepantasan perjalanan dan Negeri-Negeri yang tidak dapat dimasukinya:Kepantasan yg dimaksudkan ini tidak ada pada kenderaan org dahulu. Kalauhari ini maka bolehlah kita mengatakan kepantasan itu seperti kepantasanjet-jet tempur yg digunakan oleh tentera udara atau lebih pantas lagidaripada kenderaan tersebut sehinggakan beribu-ribu kilometer dapat ditempuhdalam satu jam”… Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana kepantasan perjalanannya diatas muka bumi ini?Nabi menjawab:”Kepantasan perjalanannya adalah seperti kepantasan “Al Ghaist” (hujan atauawan) yang dipukul oleh angin yang kencang.” H.R MuslimNamun demikian, Dajjal tetap tidak dapat memasuki dua Bandar suci umat Islamiaitu Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah.
4. Bantuan Syaitan-Syaitan untuk memperkukuhkan kedudukannya:Syaitan juga akan bertungkus-lumus membantu Dajjal. Bagi syaitan, inilahmasa yg terbaik utk menyesatkan lebih ramai lagi anak cucu Adam a.s.
Sekian Wasallam
ASAL USUL AD DAJJAL
SEJARAH AD-DAJJAL
Ada riwayat Muslim yang diterima dari
Fatimah binti Qais mengatakan: “Saya telah mendengar muazzin Rasulullah
s.a.w memanggil untuk solat. Saya pun pergi ke masjid dan solat bersama
Rasulullah s.a.w. Selesai solat, Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar.
Nampak semacam bergurau Baginda tertawa dan berkata: “Jangan ada yang
bergerak. Hendaklah semua duduk di atas sajadahnya.” Kemudian berkata:
“Tahukah kamu mengapa aku memerintahkan kamu jangan ada yang pulang?”
Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Demi
Allah aku me-nyuruh kamu berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti
dan bukan memberi khabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kamu
bahawa Tamim Al-Dariy adalah seorang Nasrani, kemudian dia datang
menjumpai aku dan masuk Islam. Dia ada bercerita kepadaku tentang satu
kisah tentang Dajjal. Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa
yang telah aku ceritakan kepada kamu sebelumnya.
Katanya dia bersama 30 orang kawannya
pergi ke laut dengan menaiki kapal. Angin kencang datang bertiup dan
ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera yang luas. Mereka
tidak dapat menghalakan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada di
atas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau
menjelang terbenamnya matahari. Di pulau yang tidak ditempati orang itu
mereka berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga tidak
nampak mana jantina dan duburnya.
Mereka bertanya kepada binatang itu:
“Makhluk apa engkau ini?” Binatang itu menjawab: “Saya adalah
Al-Jassasah.” Mereka tanya: “Apa itu Al-Jassasah?” Binatang itu hanya
menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk
menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan
kamu. Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh binatang itu.
Di sana mereka menjumpai seorang lelaki
yang sangat besar dan tegap. Ertinya mereka tidak pernah melihat orang
sebesar itu. Dari tangannya sampai ke tengkuknya dikuatkan dengan besi,
begitu juga dari lututnya sampai ke telapak kakinya. Mereka bertanya:
“Siapakah anda?” Orang seperti raksaksa itu menjawab: “Kamu telah
mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya: “Siapa
kamu ini?”
Mereka menjawab: “Kami adalah manusia
berbangsa Arab. Kami pergi ke laut menaiki kapal, tiba-tiba datang ombak
besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di
lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau yang tuan
tempati ini.
“Pada mulanya kami berjumpa dengan
binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak dapat mengenali
jantinanya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa
maksudnya dia hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke
tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin
berjumpa dengan kamu.”
Itulah sebabnya kami datang ke tempat
ini. Sekarang kami sudah berjumpa dengan tuan dan kami ingin tahu siapa
tuan sebenarnya.” Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab soalan
mereka terus sahaja mengemukakan soalan: “Ceritakan kamu kepadaku
keadaan kebun kurma yang di Bisan itu,” nama tempat di negeri Syam.
Mereka menjawab: “Keadaan apanya yang tuan maksudkan?” Orang besar itu
menjawab: “Maksudku apakah pokok kurma itu berbuah?” Setelah mereka
menjawab bahawa pokok kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: “Aku
takut pokok itu tidak berbuah.”
Orang besar itu bertanya lagi: “Ceritakan
kepadaku tentang sungai Tabarah.” Mereka menjawab: “Tentang apanya yang
tuan maksudkan?” Lelaki itu menjawab: “Maksudku airnya apakah masih
ada.” Mereka menjawab: “Airnya tidak susut.” Lelaki itu berkata: “Air
sungai itu disangsikan akan kering.”
Akhirnya lelaki seperti raksaksa itu
berkata: “Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu, apa
yang dia buat?” Mereka menjawab: “Dia telah berhijrah dari Makkah ke
Madinah.” Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dia diperangi oleh
orang-orang Arab?” Mereka menjawab: “Ya, dia diperangi oleh orang-orang
Arab.” Lelaki itu bertanya lagi: “Kalau begitu apa pula tindakan dia
terhadap mereka?” Mereka ceritakan bahawa Rasulullah s.a.w telah
mengembangkan dakwahnya dan sudah ramai pengikutnya.
Orang besar itu berkata lagi: “Memang
begitulah, padahal mereka beruntung jika taat kepadanya.” Kata orang
besar itu lagi: “Sekarang aku terangkan kepada kamu bahawa aku adalah
Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan
menjelajah dunia ini. Dalam masa empat puluh malam sudah dapat aku
jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat
memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikawal oleh para Malaikat, maka
aku tidak dapat menembusinya.”
Kata Tamim Al-Dariy lagi, “Rasulullah
s.a.w menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: “Inilah
negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, iaitu Madinah. Saudara-saudara
sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu?” Mereka
menjawab: “Ya, sudah ya Rasulullah.” Rasulullah s.a.w berkata lagi:
“Sememangnya hadis Tamim itu lebih meyakinkan saya lagi. Ceritanya itu
bersesuaian dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya,
iaitu tentang Makkah dan Madinah yang dikatakan tidak dapat dimasuki
Dajjal. Cuma dia ada mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman.
Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur,” kata Rasulullah
s.a.w sambil menunjuk ke arah timur.
Rasulullah s.a.w telah menguatkan lagi
bahawa Dajjal akan datang dari arah timur. Ada yang mengatakan bahawa
Dajjal akan datang dari Khurasan atau Asfihan.
KHUTBAH RASULULLAH PERIHAL DAJJAL
Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau
berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam
khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda telah
bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang
paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi
yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku
adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir.
Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi (angkatan) kamu.
Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu,
maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang
sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya
Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.
“Dajjal itu akan datang nanti dari satu
tempat antara Syam dan Irak. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu
cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini
akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan
oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.
“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku
dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah
itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar
tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya
sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan
juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca
oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.
“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia
membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan
syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kamu yang
disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada
Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya
itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi
sejuk.
“Di antara tipu dayanya itu juga dia
berkata kepada orang Arab: “Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah
atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku
aku sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan
pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama,
sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata
kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.”
“Di antara tipu dayanya juga dia tipu
seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan
kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku
ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati
tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa
Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman,
menjawab: “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.”
Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”
Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara
tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba
hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya
tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia,
Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak
me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu
tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.
“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang
yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai
Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan
tanam-tanaman mereka pun menjadi.
“Tidak ada kampung atau daerah di dunia
ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua
kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat.
Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian
ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah
bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan
seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar
dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut
Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.
Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah
atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat
kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka
disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan
hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat
mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya.
Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya
menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan
tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman
mereka subur.”
Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah
s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya,
iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak
dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak
dipercayai.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya
Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah.
Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak
sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar
Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada
di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian
mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling
banyak lari ketika itu.
Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.”
Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang
diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w
masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis
beliau bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah,
engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.”
Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya
Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu
dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu
tidak buta dan cacat.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya
Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak
berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada
empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu
hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu
minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.”
Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah,
tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima
waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang
lima waktu itu.”
Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan
berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan
izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya
matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu
bulan.
Setelah dia tunjukkan kehebatannya
menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu
ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami
ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari
begitu cepat berjalan.
Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w
bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di
tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti
apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun.
Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah
Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”
Dan menurut ceritanya setelah munculnya
Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada
Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam iman hanya tinggal
12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita.
Wallahu A’lam.
Sabtu, 26 Januari 2013
Asal Usul Jam
Penunjuk waktu/jam mengalami perkembangan dari masa ke masa, dari
awal ditemukan hingga kini. Kata jam (clock) telah digunakan pada abad
ke-14 sekitar 700 tahun yang lalu, yang berasal dari bahasa latin yaitu
‘clocca’.
Cara orang dulu itu ternyata melihat waktu dengan menggunakan matahari. mereka melihat dan membagi waktu dalam dua waktu, yang pertama jika matahari tepat diatas kepala itu namanya berarti tengah hari atau sore.dan ketika matahari dekat dengan kaki langit berarti waktu waktu sudah waktunya dekat pagi atau dekat malam.
Jam tertua bernama jam sundial atau biasanya disebut dengan jam matahari. Pertama kali digunakan kira-kira sekitar 3.500 sebelum masehi.
Untuk jam dengan alat penggerak mekanik, tidak pernah diketahui asal mula ditemukannya. Namun, peralatan itu diduga pertama kali ditemukan dan digunakan di biara-biara sebagai alat panggil para biarawan atau biarawati untuk berdoa agar dapat dibunyikan tepat pada waktunya.
Masyarakat Eropa baru mengenal jam yang dikendalikan pemberat pada tahun 1300.
Menurut catatan lonceng yang berdentang setiap jam, pertama kali ditampilkan oleh lonceng kota Milan tahun 1335. Juga oleh lonceng di Katedral Salisbury, London buatan tahun 1386 yang konon masih dalam kondisi baik. Lain lagi dengan lonceng buatan tahun 1389 di Rouen, Prancis dan yang dibuat oleh Wells Chatedral, Inggris. Dua lonceng terakhir ini berdentang setiap seperempat jam.Namun sayang keterlambatan mereka masih +/- 30 menit per hari.
Baru pada tahun 1500-an peter Henlein, tukang kunci dari Nurnberg, Jerman memperkenalkan jam rumahan yang digerakkan per.Jam kecil pertama itupun menurut ukuran sekarang, tidaklah cukup kecil.Dengan diameter10-12,5 cm dan ketebalan7,5 cm.
Akhir abad XVI, lonceng mulai dibuat tegak. Di awal abad XVII, mesinnya mulai diberi pembungkus dari kuningan. Kemudian di abad yang sama lonceng diperkaya dengan penutup kaca dan jarum penunjuk menit. Tidak hanya itu , mulai tahun 1656 diperkenalkan pula lonceng dengan pemberat dan pendulum bertali pendek yang dikemas dalam kotak kayu dan bisa digantung didinding.
Pada awalnya, istilah second dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “second minute” (menit kedua), yang berarti bagian kecil dari satu jam. Bagian yang pertama dikenal sebagai “prime minute” (menit perdana) yang sama dengan menit seperti yang dikenal sekarang.
Besarnya pembagian ini terpaku pada 1/60, yaitu, ada 60 menit di dalam satu jam dan ada 60 detik di dalam satu menit. Ini disebabkan oleh pengaruh orang-orang Babylonia, yang menggunakan hitungan sistem berdasarkan sexagesimal (basis 60).
Istilah jam sendiri sudah ditemukan oleh orang-orang Mesir dalam putaran bumi sebagai 1/24 dari mean hari matahari. Ini membuat detik sebagai 1/86.400 dari mean hari matahari.
Semoga bermanfaat
Sumber : kaskus 3rw1nhendra
Cara orang dulu itu ternyata melihat waktu dengan menggunakan matahari. mereka melihat dan membagi waktu dalam dua waktu, yang pertama jika matahari tepat diatas kepala itu namanya berarti tengah hari atau sore.dan ketika matahari dekat dengan kaki langit berarti waktu waktu sudah waktunya dekat pagi atau dekat malam.
Jam tertua bernama jam sundial atau biasanya disebut dengan jam matahari. Pertama kali digunakan kira-kira sekitar 3.500 sebelum masehi.
Untuk jam dengan alat penggerak mekanik, tidak pernah diketahui asal mula ditemukannya. Namun, peralatan itu diduga pertama kali ditemukan dan digunakan di biara-biara sebagai alat panggil para biarawan atau biarawati untuk berdoa agar dapat dibunyikan tepat pada waktunya.
Masyarakat Eropa baru mengenal jam yang dikendalikan pemberat pada tahun 1300.
Menurut catatan lonceng yang berdentang setiap jam, pertama kali ditampilkan oleh lonceng kota Milan tahun 1335. Juga oleh lonceng di Katedral Salisbury, London buatan tahun 1386 yang konon masih dalam kondisi baik. Lain lagi dengan lonceng buatan tahun 1389 di Rouen, Prancis dan yang dibuat oleh Wells Chatedral, Inggris. Dua lonceng terakhir ini berdentang setiap seperempat jam.Namun sayang keterlambatan mereka masih +/- 30 menit per hari.
Baru pada tahun 1500-an peter Henlein, tukang kunci dari Nurnberg, Jerman memperkenalkan jam rumahan yang digerakkan per.Jam kecil pertama itupun menurut ukuran sekarang, tidaklah cukup kecil.Dengan diameter10-12,5 cm dan ketebalan7,5 cm.
Akhir abad XVI, lonceng mulai dibuat tegak. Di awal abad XVII, mesinnya mulai diberi pembungkus dari kuningan. Kemudian di abad yang sama lonceng diperkaya dengan penutup kaca dan jarum penunjuk menit. Tidak hanya itu , mulai tahun 1656 diperkenalkan pula lonceng dengan pemberat dan pendulum bertali pendek yang dikemas dalam kotak kayu dan bisa digantung didinding.
Pada awalnya, istilah second dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “second minute” (menit kedua), yang berarti bagian kecil dari satu jam. Bagian yang pertama dikenal sebagai “prime minute” (menit perdana) yang sama dengan menit seperti yang dikenal sekarang.
Besarnya pembagian ini terpaku pada 1/60, yaitu, ada 60 menit di dalam satu jam dan ada 60 detik di dalam satu menit. Ini disebabkan oleh pengaruh orang-orang Babylonia, yang menggunakan hitungan sistem berdasarkan sexagesimal (basis 60).
Istilah jam sendiri sudah ditemukan oleh orang-orang Mesir dalam putaran bumi sebagai 1/24 dari mean hari matahari. Ini membuat detik sebagai 1/86.400 dari mean hari matahari.
Semoga bermanfaat
Sumber : kaskus 3rw1nhendra
ASAL USUL BERDIRINYA KA’BAH
Pembangunan ka’bah yang terkenal ada lima kali:
01. Malaikat.
02. Adam A.S.
03. Ibrahim A.S.
04. Qaum Quraish. Rasul ikut hadir beliau umur 25 tahun.
05. Ibn Zubair.
02. Adam A.S.
03. Ibrahim A.S.
04. Qaum Quraish. Rasul ikut hadir beliau umur 25 tahun.
05. Ibn Zubair.
Sejarah pembangunan Ibrahim
bermula dari Kecemburuan yang memuncak dari istri Ibrahim yang bernama
Sarah, Sarah cemburu gara gara Hajar bisa mengandung Calon putra Ibrahim
yang akhernya diberi nama isma’il.
Dikarenakan Kecemburuan Sarah sudah memuncak, maka dengan hormat sarah meminta Ibrahim menyingkirkan Hajar dari pandangan Sarah.
Allah tidak tinggal diam,
ALLAH berfirman pada ibrahim untuk membawa Hajar dan Ismail ke Makkah,
lalu perintah itu diikuti oleh Ibrahim.
Sesampainya di Lembah
(masjid haram sekarang) dengan bekal yang sangat terbatas Nabi ibrahim
meninggalkan Hajar dan putranya dilembah itu.
Selang beberapa langkah,
Hajar bertanya kepada ibrahim: Wahai Ibrahim apakah ALLAH yang
memerintahkan engkau meninggalkan kami di sini ?!
Ibrahim tidak segera menjawab, sehingga Hajar mengulangi pertanyaannya lagi.
Akhernya Ibrahim menjawab: iya ALLAH yang memerintahkan aku untuk meninggalkan Kalian di lembah ini.
Begitu mendapatkan Jawaban dari ibrahim, Hajar seraya berkata: Kalau begitu ALLAH tidak akan menyia nyiakan Kami disini.
Lalu berangkatlah nabiullah
Ibrahim, ketika pandangan Hajar sudah lenyap dibalik bebukitan, ibrahim
berpaling dan berdo’a: Ya Tuhan kami !! sesungguhnya aku telah
meletakkan Sebagian dari keturunanku disuatu lembah yang gersang, di
sisi rumahmu(bakal menjadi BAITULLAH) yang dimulyakan (muharram) ya
tuhan kami agar mereka mendirikan solat. Maka jadikanlah hati manusia
condong pada mereka. dan berikanlah mereka rizki dari buah buahan
agarsupaya mereka bersyukur.
Setelah ibrahim lenyap,
hajar tinggal bersama putranya yang masih bayi, Perlahan bekal yang
dibawanya mulai habis, lalu hauslah Hajar Dan haus pula Putranya,
Melihat putranya sudah menggeliat kelaparan dan kehausan Hajar menghibur
diri lari ke sana dan kemari untuk mendapatkan Bantuan sampai naik ke
bukit sofa lalu lari lagi kemarwah (laksana orang sa’i sekarag) namun
tiada orang yang dapat membantunya.
Walaupun Puncak tawakkal
Hajar sudah terpatri dihatinya (ingat.! perkataan hajar saat ditinggal
ibrahim adalah: ALLAH tidak akan menyia nyiakan nya) Hajar tetap
berusaha mencari pertolongan karena tawakkal yang benar adalah Usaha
Bukan pangku tangan.
Tiba tiba terdengar suara,
dan hajar segera berusaha untuk mencari asal suara itu, ternyata
Malaikatlah Yang ALLAH utus untuk membantu HAJAR yang bersih hatinya,
Pasrah pada ALLAH akan segalanya.
Disitulah Malaikat
menunjukkan Air Zam zam Pada Hajar, sehingga hajar bisa memberi minum
anaknya yang hampir meregang maut karena kehausan.
Ibrahim Tidak lupa akan
Hajar dan putranya kadang ibrahim menjenguk mereka, disalah satu
kunjungan inilah ibrahim berkata pada putranya (isma’il): wahai ism’il
putraku .! Bahwasanya ALLAH telah memerintahkan aku untuk membangun Bait
(ka’bah) di tempat ini apakah kau akan membantuku ?! Isma’il menjawab:
tentu.
Sehingga mulailah bapak ban
anak membangun Baitullah Ka’bah. dan mereka berdo’a: WAHAI TUHAN KAMI !!
TERIMALAH DARI KAMI, BAHWASANYA ENGKAU MAHA MENDENGAR DAN MAHA TAHU.
(AL BAQORAH AYAT:127)
Lalu mereka Towaf di sekitar Ka’bah yang baru mereka bangun itu.
Jauh sebelum terutusnya
Muhammad S.A.W. Baitullah ka’bah hanyalah merupakan bentuk dari susunan
batu tampa semen, dan tingginya cuma sekitar 2 mtr, sehingga banyak
pencuri jahil yang berani mencuri harta harta wakaf milik ka’bah.
Maka saat ada Kapal pedangang Roma yang kandas di jedah Maka kayu bekas perahu itu dipergunakan untuk di jadikan atap ka’bah.
Namun mereka takut untuk
merobohkan ka’bah dan membangunnya lagi, mereka takut kwalat/la’nat dari
ka’bah, sehingga yang berani memulai acara itu adalah WALID IBN
MUGHIRAH setelah mereka melihat walid masih segar bugar, mereka langsung
berbondong bondong untuk membantunya.
Kemudian mereka bergotong
royong membangun Ka’bah sampai pada saat tiba meletakkan hajar aswad
(BATU HITAM YANG DI SUNAHKAN DI KECUP KARENA RASUL MENGECUPNYA BERADA DI
POJOK SAMPING PINTU KA’BAH) Semua Suku yang ada di makkah berebut untuk
menjadi peletak hajar aswad yang sah, bahkan mereka siap untuk membunuh
dan perang demi menjaga gengsi itu, sehingga pembangukan ka’bah
tertunda -+5 hari selagi mereka bermusyawarah untuk menghindari perang
saudara.
Sebagian Perawi Mengatakan:
Saat itu orang quraish yang tertuah adalah Aba Umayyah Ibn Mughirah Ibn
Abdallah Ibn Amr Ibn makhzum dia berkata: Sebaiknya Biar orang yang
pertamakali masuk pintu masjid dijadikan Hakim dalam masalah ini.!
lalu meraka sepakat akan ide
itu, Ternyata yang pertama kali masuk pintu masjid pada hari itu adalah
MUHAMMAD (belum menjadi Rasulullah) yang waktu itu masih muda.
Begitu mereka tahu bahwa
yang pertama kali masuk masjid adalah Muhammad mereka langsung berkata:
Setuju, Ini adalah Muhammad AL AMIN (orang yang dapat dipercaya, ga
pernah bohong).
Lalu Muhammad meminta Kain,
Lalu dihamparlah kain itu dan rasul mengangkat Hajar Aswad tadi dengan
Tangan Beliau Lalu di letakkannya di atas kain yang terhampar tadi,
sehingga rasul memerintahkan setiap wakil kelompok untuk memegang sudut
sudut kain dan mengangkat bersama untuk dipasang ditempatnya (pojok
ka’bah)
Dengan demikian pembagunan ka’bah berlanjut sampai selesai..!!
Asal - usul Hajarul Aswad (Batu Hitam) Hajarul Aswad (الØجر الأسود)
Hajarul Aswad (الØجر الأسود) yang bermaksud batu hitam merupakan salah satu batu yang terdapat di penjuru Kaabah.
Kalau berkaitan dengan Kaabah maka ia terletak di salah satu bucu Kaabah dimana apabila orang yang ingin mengerjakan haji ingin memulakan tawaf mereka maka mereka hendaklah memulai tawaf itu dengan membetulkan bahu kiri mereka ke arah Hajarul Aswad berpusing sebanyak tujuh kali dan akhir sekali dengan akhir di Hajarul Aswad juga. Pada awal tawaf bermula dari Hajarul Aswad dan mengakhirkannya di Hajarul Aswad juga.
Ciuman sebagai sunnah semata-mata
Menurut ajaran Islam, mencium Hajarul Aswad merupakan sunnah Nabi S.A.W. semata-mata, dan ini ditegaskan oleh Khalifah Umar Al-Khattab apabila sebelum beliau mencium batu itu (Hajar Aswad), beliau berkata-kata:
“Aku tahu, sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa. Andaikan aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukan (mencium Hajar Aswad).”
Sejarah Hajarul Aswad
Menurut tradisi Islam, Hajarul Aswad datang dari syurga dan warnanya putih tetapi bertukar warna kerana ramai orang mengerjakan haji dengan membawa bersama-sama mereka dosa-dosa yang mereka lakukan
Menurut banyak riwayat, antara lain daripada Abdullah bin Umar bin Khattab, Hajar Aswad berasal dari syurga. Riwayat oleh Sa’id bin Jubair r.a daripada Ibnu Abbas daripada Ubay bin Ka’b r.a, menerangkan bahawa Hajar Aswad dibawa turun oleh malaikat dari langit ke dunia. Abdullah bin Abbas juga meriwayatkan bahawa Hajar Aswad ialah batu yang berasal dari syurga, tidak ada sesuatu selain batu itu yang diturunkan dari syurga ke dunia ini. Riwayat-riwayat di atas disebutkan oleh Abu al-Walid Muhammad bin Abdullah bin Ahmad al-Azraki (M.224 H/837 M), seorang ahli sejarah dan penulis pertama sejarah Mekah.Tidak ditemukan informasi yang jelas tentang siapa yang meletakkan Hajar Aswad itu pertama kali di tempatnya di Kaabah; apakah malaikat ataukah Nabi Adam a.s.
Pada mulanya Hajar Aswad tidak berwarna hitam, melainkan berwarna putih bagaikan susu dan berkilat memancarkan sinar yang cemerlang.Abdullah bin Amr bin As r.a (7 SH-65 H) menerangkan bahawa perubahan warna Hajar Aswad daripada putih menjadi hitam disebabkan sentuhan orang-orang musyrik. Hal yang sama diungkapkan pula oleh Zubair bin Qais (M. 76 H/65 M).
Dikatakannya bahawa sesungguhnya Hajar Aswad adalah salah satu batu dunia yang berasal dari syurga yang dahulunya berwarna putih berkilauan, lalu berubah menjadi hitam kerana perbuatan keji dan kotor yang dilakukan oleh orang-orang musyrik. Namun, kelak batu ini akan berwarna putih kembali seperti sedia kala. Menurut riwayat Ibnu Abbas dan Abdullah bin Amr bin As, dahulu Hajar Aswad tidak hanya berwarna putih tetapi juga memancarkan sinar yang berkilauan. Sekiranya Allah s.w.t tidak memadamkan kilauannya, tidak seorang manusia pun yang sanggup mamandangnya.
Pada tahun 606 M, ketika Nabi Muhammad s.a.w berusia 35 tahun, Kaabah mengalami kebakaran besar sehingga perlu dibina kembali oleh Nabi Muhammad s.a.w dan kabilah-kabilah terdapat di Mekah ketika itu. Ketika pembangunan semula itu selesai, dan Hajar Aswad hendak diletakkan kembali ke tempatnya, terjadilah perselisihan di antara kabilah-kabilah itu tentang siapa yang paling berhak untuk meletakkan batu itu di tempatnya. Melihat keadaan ini, Abu Umayyah bin Mugirah dari suku Makzum, sebagai orang yang tertua, mengajukan usul bahawa yang berhak untuk meletakkan Hajar Aswad di tempatnya adalah orang yang pertama sekali memasuki pintu Safa keesokan harinya.
Ternyata orang itu adalah Muhammad yang ketika itu belum menjadi rasul. Dengan demikian, dialah yang paling berhak untuk meletakkan Hajar Aswad itu di tempatnya. Akan tetapi dengan keadilan dan kebijaksanaannya, Muhammad tidak langsung mengangkat Hajar Aswad itu. Baginda melepaskan serbannya dan menghamparkannya di tengah-tengah anggota kabilah yang ada. Hajar Aswad lalu diletakkannya di tengah-tengah serban itu. Baginda kemudian meminta para ketua kabilah untuk memegang seluruh tepi serban dan secara bersama-sama mengangkat serban sampai ke tempat yang dekat dengan tempat diletakkannya Hajar Aswad. Muhammad sendiri memegang batu itu lalu meletakkannya di tempatnya. Tindakan Muhammad ini mendapat penilaian dan penghormatan yang besar dari kalangan ketua kabilah yang berselisih faham ketika itu.
Awalnya, Hajar Aswad tidak dihiasi dengan lingkaran pita perak di sekelilingnya. Lingkaran itu dibuat pada masa-masa berikutnya. Menurut Abu al-Walid Ahmad bin Muhammad al-Azraki (M. 203 H), seorang ahli sejarah kelahiran Mekah, Abdullah bin Zubair adalah orang pertama yang memasang lingkaran pita perak di sekeliling Hajar Aswad, setelah terjadi kebakaran pada Kaabah. Pemasangan pita perak itu dilakukan agar Hajar Aswad tetap utuh dan tidak mudah pecah. Pemasangan pita perak berikutnya dilakukan pada 189 H, ketika Sultan Harun ar-Rasyid, Khalifah Uthmaniah (memerintah tahun 786-809 M), melakukan umrah di Masjidil Haram. Ia memerintahkan Ibnu at-Tahnan, seorang pengukir perak terkenal ketika itu, untuk menyempurnakan lingkaran pita perak di sekeliling Hajar Aswad dan membuatnya lebih berkilat dan berkilau.
Usaha berikutnya dilakukan oleh Sultan Abdul Majid, Khalifah Uthmaniah (1225-1277 H/1839-1861 M). Pada tahun 1268 H, baginda menghadiahkan sebuah lingkaran emas untuk dililitkan pada Hajar Aswad, sebagai pengganti lingkaran pita perak yang telah hilang. Lingkaran emas itu kemudian diganti semula dengan lingkaran perak oleh Sultan Abdul Aziz, Khalifah Uthmaniah (1861-1876 M). Pada 1331 H, atas perintah Sultan Muhammad Rasyad (Muhammad V, memerintah pada tahun 1909-1918), lingkaran pita perak itu diganti dengan lingkaran pita perak yang baru. Untuk menjaga dan mengekalkan keutuhannya, Hajar Aswad sering dililit dan dilingkari dengan lingkaran pita perak.
ASAL USUL GAMBAR SULTAN PADA DUIT
Kenal wajah lelaki ini?. Siapa agaknya dia dan dimana kita biasa nampak wajah ini?.
__________________________ _______________________
Sejarah Gambar Sultan Yang Tertera di Matawang Ringgit Malaysia.
Sila copy/paste/share/like - simpan untuk masa depan anak cucu cicit kita...
ASAL USUL GAMBAR SULTAN PADA DUIT
Pada matawang Malaysia, tertera wajah
Yang Di-Pertuan Agong Malaysia yang
pertama yaitu Tuanku Abdul Rahman
Tuanku Muhammad dari NegEri Sembilan.
Beliau adalah yang Di-Pertuan Besar
Negeri Sembilan (bertaraf Sultan atau
Raja) dari tahun 1933-1960.
Negeri Sembilan adalah sebuah negeri
yang dihuni oleh suku Minangkabau
semenjak abad ke-15 dan dinaungi
oleh kerajaan Melaka pada masa itu.
Apabila kerajaan Johor (pewaris kerajan
Melaka) lemah pada abad ke-18,
orang Minang meminta izin ke
Sultan Johor agar pemerintah
melindungi mereka. Permintaan itu
diperkenankan dan mereka kembali
ke tanah asal mereka di Pagaruyung
untuk meminta perlindungan dari
pemerintah Pagaruyung pada masa itu.
Raja Pagaruyung menghantar anaknya,
Raja Mahmud (Raja Melewar)
sebagai raja di Negeri Sembilan
yang pertama (bergelar yang
Di-Pertuan Besar Negeri Sembilan).
Tuanku Abdul Rahman yang gambarnya
ada di mata uang Malaysia itu adalah
keturunan ke lima dari
Sultan Abdul Jalil, Raja Kecil dari
Pagaruyung.
Sumber: Belia Keamanan Malaysia
Asal-usul Bangsa di Dunia
Asal-usul Bangsa di Dunia – Semua manusia berasal dari Nabi Adam, meski ada juga sebagian orang yang mempertanyakan
Adakah Manusia Sebelum Adam?
Seperti yang kita ketahui manusia di dunia ini berbeda-beda baik dalam hal suku bangsa, bahasa dan warna kulit ada yang bule, kuning, hitam dan sebagainya. Hal ini berdasarkan dalil dalam QS. Al Hujurat ayat 13, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal…” Juga ada yang mengatakan karena proses evolusi atau adaptasi manusia itu sendiri terhadap daerah atau tempat dimana mereka tinggal.
Namun tahukah anda? Bahwa Allah SWT menciptakan manusia menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, menurut teori ilmu tarikh yaitu berawal dari Nabi Nuh.
- Bangsa Eropa dan Rusia dilahirkan dari putra Nabi Nuh yang bernama Yafidz
- Bangsa Mongolia merupakan keturanan dari Maguwg. Maguwg sendiri merupakan putra dari Yafidz bin Nuh
- Bangsa Cina dilahirkan dari Al-Shin (Al-Shiniyyun). Al-Shin adalah putra Maguwg bin Yafidz bin Nuh
- Bangsa Afrika dari Ham bin Nuh
- Bangsa Arab dari Jurhum bin Yaqthan bin Abir bin Syalikh bin Irfahsyad bin Sam bin Nuh
- Bangsa Parsi dari putra Fars bin Lawud bin Sam bin Nuh
- ‘Arab al-Ba-idah, yaitu bangsa Arab yang sudah punah (Perished Arabs). Mereka dihancurkan oleh Allah karena kemaksiatan mereka, seperti Kaum ‘Ad, Kaum Tsamud, Kaum Najran. (Baca Muchtar Adam:Kehancuran Satu Bangsa).
- ‘Arab ‘Aribah, Arab asli (Pure Arabs). Inilah Arab Qahthani karena mereka kaum yang pertama menggunakan bahasa Arab.
- ‘Arab Musta’ribah, yang dianggap Arab (Arabized Arabs) yaitu turunan Nabi Ismail yang disebut Bani Adnan, dimana Rasulullah SAW termasuk suku ini.
Ciri Mongolia yang jelas, yaitu bisa dilihat dari bayi atau anak kecil yang di ekornya ada biru-biru.
Demikianlah sekelumit Asal-usul bangsa di dunia yang diambil dari sumber : Muchtar Adam – Ma’rifat al-Rusul jld I dan Muchtar Adam – Kehancuran Satu Bangsa. Semoga bermanfaat…
Asal Usul Penciptaan Manusia Pertama
Penciptaan Adam adalah kisah penciptaan manusia yang pertama. Adam
diriwayatkan sebagai satu daripada ciptaan Allah yang paling kontroversi
atau paling disebut-sebut oleh makhluk Allah yang lain. Peristiwa
tersebut dikisahkan dalam Al-Qur’an.
Ketika Allah berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah, padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?.
Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.”(Surat Al Baqarah: 30)
Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanah sebagai bahan untuk menjadikan Adam.
Walau bagaimanapun, bumi enggan membenarkan tanahnya diambil malah bersumpah dengan nama Allah bahwa dia tidak rela untuk menyerahkannya kerana kebimbangannya seperti yang dibimbangkan oleh para malaikat.
Jibril kembali setelah mendengar sumpah tersebut lalu Allah mengutuskan pula Malaikat Mikail dan kemudiannya Malaikat Israfil tetapi kedua-duanya juga tidak berdaya hendak berbuat apa-apa akibat sumpah yang dibuat oleh bumi.
Maka, Allah memerintahkan Malaikat Izrail untuk melakukan tugas tersebut dan mendesak bumi agar tidak menolak walaupun bumi bersumpah karena tugas tersebut dijalankan atas perintah dan nama Tuhan.
Maka, Izrail turun ke bumi dan mengatakan yang kedatangannya adalah atas perintah Allah dan memberi amanat kepada bumi untuk tidak membantah yang memungkinkan bumi mendurhakai Allah.
1. Tanah Baitulmuqaddis (Palestin) – kepala sebagai tempat kemuliaan untuk diletakkan otak dan akal.
2. Tanah Bukit Tursina (Mesir) – telinga sebagai tempat mendengar dan menerima nasihat.
3. Tanah Iraq – dahi sebagai tempat sujud kepada Allah.
4. Tanah Aden (Yaman) – muka sebagai tempat berhias dan kecantikan.
5. Tanah telaga Al-Kautsar – mata sebagai tempat menarik perhatian.
6. Tanah Al-Kautsar – gigi sebagai tempat memanis-manis.
7. Tanah Kaabah (Makkah) – tangan kanan sebagai tempat mencari nafkah dan bekerjasama.
8. Tanah Paris (Perancis) – tangan kiri sebagai anggota untuk melakukan istinjak.
9. Tanah Khurasan (Iran) – perut sebagai tempat berlapar.
10. Tanah Babilon (Iraq) – kelamin sebagai organ seks dan tempat bernafsu serta godaan syaitan.
11. Tanah Tursina (Mesir) – tulang sebagai peneguh manusia.
12. Tanah India – kaki sebagai anggota berdiri dan berjalan.
13. Tanah Firdaus (Syurga) – hati sebagai tempat keyakinan, keimanan, dan kemahuan.
14. Tanah Taif (Arab Saudi) – lidah sebagai tempat untuk mengucapkan syahadah, syukur dan do’a.
Tubuh Adam mempunyai sembilan rongga atau liang. Tujuh liang di kepala
dan dua di bawah badan yaitu dua mata, dua telinga, dua hidung, satu
mulut, satu dubur dan satu uretra.
Lima panca indera dilengkapi dengan anggota tertentu seperti mata untuk penglihatan, telinga untuk pendengaran, hidung untuk pengesanan bauan, lidah untuk perasa seperti asam, asin, manis dan pahit dan kulit untuk sentuhan bagi panas, dingin, tekanan, viskositas dan sakit.
Ketika Allah menjadikan tubuh Adam, tanah dicampurkan dengan air tawar, asin dan anyir beserta api dan angin. Kemudian Allah resapkan Nur ke dalam tubuh Adam dengan pelbagai “sifat”.
Lalu tubuh Adam digenggam dengan genggaman Jabarut dan diletakkan di dalam Alam Malakut. Tanah itu dicampurkan lagi dengan istilah wewangian dan ramuan dari Nur Sifat Allah dan dirasmi dengan “Bahrul Uluhiyah“.
Kemudian, tubuh tersebut dibenamkan dalam “Kudral ‘Izzah” yaitu sifat “Jalan dan Jammal” lalu disempurnakan tubuh tersebut.
Waktu kejadian manusia tidak disebut berapa lama walaupun melalui apa cara perhitungan sekalipun seperti dalam al-Quran: “Bukankah telah berlalu kepada manusia satu ketika dari masa (yang beredar), sedang dia (masih belum wujud lagi dan) tidak menjadi sesuatu benda yang disebut-sebut…” (Surat Al Insaan:1)
Menurut keterangan ulama, tubuh Adam diselubungi dalam tempo 120 tahun, 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang hitam dan berbau.
Dari situ, Allah ubah tubuh Adam dengan rupa kemuliaan dan tertutuplah dari rupa hakikatnya. Karena proses kejadian itu melalui peringkat yang “kotor”, tidak heran Malaikat dan Iblis memandang rendah akan kejadian manusia yang diciptakan dari tanah.
Roh diperintah Allah untuk memasuki jasad Adam tetapi seperti makhluk lain, roh juga enggan, malas dan segan karena jasad yang seperti batu. Dikatakan ruh berlegar-legar mengelilingi jasad Adam sambil disaksikan malaikat.
Kemudian, Allah memerintahkan Malaikat Izrail memaksa ruh memasuki tubuh tersebut masuk ke dalam tubuh Adam. Ia memasukkannya ke dalam tubuh dan roh secara perlahan-lahan masuk hingga ke kepalanya yang mengambil masa 200 tahun.
Setelah meresapi ke kepala Adam, maka berfungsilah otak dan tersusunlah urat saraf dengan sempurna.
Lalu, terjadilah mata dan terus terbuka melihat tubuhnya yang masih keras dan malaikat di sekelilingnya.
Telinga mulai berfungsi dan didengarnya kalimat tasbih para malaikat. Apabila roh tiba ke hidung, lalu ia bersin dan mulutnya juga terbuka.
Allah mengajarkan kalimat, “Alhamdulillah” yang merupakan kalimat pertama diucapkan Adam dan Allah sendiri yang membalasnya.
Kemudian, roh tiba ke dadanya lalu Adam berkeinginan untuk bangun padahal tubuhnya yang bawah masih keras membatu. Ketika itu ditunjukkan sifat manusia yang terburu-buru.
Ketika roh sampai di perut, maka organ dalam dan perut tersusun sempurna dan saat itu Adam mulai merasakan lapar. Akhirnya, roh meresap ke seluruh tubuh Adam, tangan dan kaki dan berfungsilah dengan sempurna segala darah daging, tulang, urat saraf dan kulit.
Menurut riwayat, kulit Adam amat baik ketika itu berbanding kulit manusia di kini dan warnanya masih dapat dilihat di kuku sebagai peringatan kepada keturunan manusia.
Dengan itu, sempurnalah sudah kejadian manusia pertama dan Adam digelar sebagai “Abul Basyar” yaitu Bapak Manusia. Walau bagaimanapun, hanya Nabi Muhammad s.a.w. mendapat gelaran “Abul Ruh” atau “Abul Arwah” yaitu Bapak segala Roh.
Ketika Allah berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah, padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?.
Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.”(Surat Al Baqarah: 30)
Ciptaan dari Tanah
Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanah sebagai bahan untuk menjadikan Adam.
Walau bagaimanapun, bumi enggan membenarkan tanahnya diambil malah bersumpah dengan nama Allah bahwa dia tidak rela untuk menyerahkannya kerana kebimbangannya seperti yang dibimbangkan oleh para malaikat.
Jibril kembali setelah mendengar sumpah tersebut lalu Allah mengutuskan pula Malaikat Mikail dan kemudiannya Malaikat Israfil tetapi kedua-duanya juga tidak berdaya hendak berbuat apa-apa akibat sumpah yang dibuat oleh bumi.
Maka, Allah memerintahkan Malaikat Izrail untuk melakukan tugas tersebut dan mendesak bumi agar tidak menolak walaupun bumi bersumpah karena tugas tersebut dijalankan atas perintah dan nama Tuhan.
Maka, Izrail turun ke bumi dan mengatakan yang kedatangannya adalah atas perintah Allah dan memberi amanat kepada bumi untuk tidak membantah yang memungkinkan bumi mendurhakai Allah.
Menurut Ibnu Abbas, tanah bumi dan syurga digunakan untuk dijadikan bahan mencipta Adam. Tanah tersebut adalah:
1. Tanah Baitulmuqaddis (Palestin) – kepala sebagai tempat kemuliaan untuk diletakkan otak dan akal.
3. Tanah Iraq – dahi sebagai tempat sujud kepada Allah.
4. Tanah Aden (Yaman) – muka sebagai tempat berhias dan kecantikan.
5. Tanah telaga Al-Kautsar – mata sebagai tempat menarik perhatian.
6. Tanah Al-Kautsar – gigi sebagai tempat memanis-manis.
7. Tanah Kaabah (Makkah) – tangan kanan sebagai tempat mencari nafkah dan bekerjasama.
9. Tanah Khurasan (Iran) – perut sebagai tempat berlapar.
12. Tanah India – kaki sebagai anggota berdiri dan berjalan.
14. Tanah Taif (Arab Saudi) – lidah sebagai tempat untuk mengucapkan syahadah, syukur dan do’a.
Penyempurnaan
Lima panca indera dilengkapi dengan anggota tertentu seperti mata untuk penglihatan, telinga untuk pendengaran, hidung untuk pengesanan bauan, lidah untuk perasa seperti asam, asin, manis dan pahit dan kulit untuk sentuhan bagi panas, dingin, tekanan, viskositas dan sakit.
Ketika Allah menjadikan tubuh Adam, tanah dicampurkan dengan air tawar, asin dan anyir beserta api dan angin. Kemudian Allah resapkan Nur ke dalam tubuh Adam dengan pelbagai “sifat”.
Lalu tubuh Adam digenggam dengan genggaman Jabarut dan diletakkan di dalam Alam Malakut. Tanah itu dicampurkan lagi dengan istilah wewangian dan ramuan dari Nur Sifat Allah dan dirasmi dengan “Bahrul Uluhiyah“.
Kemudian, tubuh tersebut dibenamkan dalam “Kudral ‘Izzah” yaitu sifat “Jalan dan Jammal” lalu disempurnakan tubuh tersebut.
Waktu kejadian manusia tidak disebut berapa lama walaupun melalui apa cara perhitungan sekalipun seperti dalam al-Quran: “Bukankah telah berlalu kepada manusia satu ketika dari masa (yang beredar), sedang dia (masih belum wujud lagi dan) tidak menjadi sesuatu benda yang disebut-sebut…” (Surat Al Insaan:1)
Menurut keterangan ulama, tubuh Adam diselubungi dalam tempo 120 tahun, 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang hitam dan berbau.
Dari situ, Allah ubah tubuh Adam dengan rupa kemuliaan dan tertutuplah dari rupa hakikatnya. Karena proses kejadian itu melalui peringkat yang “kotor”, tidak heran Malaikat dan Iblis memandang rendah akan kejadian manusia yang diciptakan dari tanah.
Masuknya Roh
Roh diperintah Allah untuk memasuki jasad Adam tetapi seperti makhluk lain, roh juga enggan, malas dan segan karena jasad yang seperti batu. Dikatakan ruh berlegar-legar mengelilingi jasad Adam sambil disaksikan malaikat.
Kemudian, Allah memerintahkan Malaikat Izrail memaksa ruh memasuki tubuh tersebut masuk ke dalam tubuh Adam. Ia memasukkannya ke dalam tubuh dan roh secara perlahan-lahan masuk hingga ke kepalanya yang mengambil masa 200 tahun.
Setelah meresapi ke kepala Adam, maka berfungsilah otak dan tersusunlah urat saraf dengan sempurna.
Lalu, terjadilah mata dan terus terbuka melihat tubuhnya yang masih keras dan malaikat di sekelilingnya.
Telinga mulai berfungsi dan didengarnya kalimat tasbih para malaikat. Apabila roh tiba ke hidung, lalu ia bersin dan mulutnya juga terbuka.
Allah mengajarkan kalimat, “Alhamdulillah” yang merupakan kalimat pertama diucapkan Adam dan Allah sendiri yang membalasnya.
Kemudian, roh tiba ke dadanya lalu Adam berkeinginan untuk bangun padahal tubuhnya yang bawah masih keras membatu. Ketika itu ditunjukkan sifat manusia yang terburu-buru.
Ketika roh sampai di perut, maka organ dalam dan perut tersusun sempurna dan saat itu Adam mulai merasakan lapar. Akhirnya, roh meresap ke seluruh tubuh Adam, tangan dan kaki dan berfungsilah dengan sempurna segala darah daging, tulang, urat saraf dan kulit.
Menurut riwayat, kulit Adam amat baik ketika itu berbanding kulit manusia di kini dan warnanya masih dapat dilihat di kuku sebagai peringatan kepada keturunan manusia.
Dengan itu, sempurnalah sudah kejadian manusia pertama dan Adam digelar sebagai “Abul Basyar” yaitu Bapak Manusia. Walau bagaimanapun, hanya Nabi Muhammad s.a.w. mendapat gelaran “Abul Ruh” atau “Abul Arwah” yaitu Bapak segala Roh.
Asal Usul Api di Dunia
Jibril : wahai zabaniah, aku diperintah utk mengambil sedikit api neraka utk dihantar ke dunia bagi kegunaan Adam AS.
Zabaniah : sebanyak mana sedikit itu ?
Jibril : sebesar kurma. .
Zabaniah : kalau sebesar buah kurma api neraka itu engkau bawa nescaya akan cairlah tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi akibat kepanasanya.
Jibril : kalau begitu berilah aku sebesar separuh dari buah kurma…
Zabaniah : kalau sebesar separuh buah kurma api neraka ini engkau letakkan di dunia nescaya tidak akan turun walaupun setitik hujan dari langit dan tidak ada suatu pun tumbuhan akan tumbuh di bumi nanti..
Memandangkan keadaan yang rumit ini maka Jibril AS pun menghadap Allah untuk mendapatkan saiz yg perlu di hantar ke dunia.
Allah SWT pun memerintahkan supaya Jibril mengambil sebesar ZARAH sahaja dari api neraka utk di bawa ke dunia. Maka Jibril AS pun mengambil api neraka sebesar zarah dari Zabaniah tetapi oleh kerana kepanasan yg keterlaluan api neraka sebesar zarah itu terpaksa disejukkan dengan mencelupnya sebanyak 70 kali kedalam sungai di syurga dan sebanyak 70 buah sungai.
Selepas itu Jibril AS pun membawa api itu turun ke dunia dan diletakkan diatas sebuah bukit yg tinggi.Sejurus setelah diletakkan api tersebut,tiba-tiba bukit itu terus meleleh dan cair.Maka cepat-cepat malaikat Jibril mengambil semula api tersebut dan menghantar semula ke neraka. Hanya sisa-sisanya sajalah yang terdapat di dunia ini seperti api yg sering kita gunakan untuk pelbagai keperluan termasuk api gunung berapi dan sebagainya.
PENGAJARAN
Bayangkanlah kepanasan api neraka yang sebesar zarah yang terpaksa disejukan dalam 70 buah sungai dengan sebanyak 70 celup setiap sungai dan hanya sisanya saja itupun manusia tidak dapat bertahan akan kepanasanya bagaimana dengan api di neraka itu sendiri.
PERMULAAN PENCIPTAAN
Semoga Allah s.w.t memberikan kamu kejayaan di dalam amalan-amalan kamu yang disukai-Nya dan Semoga kamu memperolehi keredaan-Nya. Fikirkan, tekankan kepada pemikiran kamu dan fahamkan apa yang aku katakan.
Allah Yang Maha Tinggi pada permulaannya menciptakan cahaya Muhammad daripada cahaya suci Keindahan-Nya. Dalam hadis Qudsi Dia berfirman:
“Aku ciptakan ruh Muhammad daripada cahaya Wajah-Ku”.
Ini dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad s.a.w dengan sabdanya: “Mula-mula Allah ciptakan ruhku. Pada permulaannya diciptakan-Nya sebagai ruh suci”.
“Mula-mula Allah ciptakan qalam”.
“Mula-mula Allah ciptakan akal”.
Apa yang dimaksudkan sebagai ciptaan permulaan itu ialah ciptaan hakikat kepada Nabi Muhammad s.a.w, Kebenaran tentang Muhammad yang tersembunyi. Dia juga diberi nama yang indah-indah. Dia dinamakan nur, cahaya suci, kerana dia dipersucikan dari kegelapan yang tersembunyi di bawah sifat jalal Allah. Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu dari Allah, cahaya dan kitab yang menerangkan”. (Al-Maaidah, ayat 15)
Dia dinamakan akal yang meliputi (akal universal) kerana dia telah melihat dan mengenali segala-galanya. Dia dinamakan qalam kerana dia menyebarkan hikmah dan ilmu dan dia mencurahkan ilmu ke dalam huruf-huruf.
Roh Muhammad adalah zat atau hakikat kepada segala kejadian, permulaan dan kenyataan alam maya. Baginda s.a.w menyatakan hal ini dengan sabdanya, “Aku daripada Allah dan sekalian yang lain daripadaku”. Allah Yang Maha Tinggi menciptakan sekalian roh-roh daripada roh baginda s.a.w di dalam alam kejadian yang pertama, dalam bentuk yang paling baik. ‘Muhammad’ adalah nama kepada sekalian kemanusiaan di dalam alam arwah. Dia adalah sumber, asal usul dan kediaman bagi sesuatu dan segala-galanya.
Empat ribu tahun selepas diciptakan cahaya Muhammad, Allah ciptakan arasy daripada cahaya mata Muhammad. Dia ciptakan makhluk yang lain daripada arasy. Kemudian Dia hantarkan roh-roh turun kepada peringkat penciptaan yang paling rendah, kepada alam kebendaan, alam jirim dan badan.
“Kemudian Kami turunkan ia kepada peringkat yang paling rendah”. (Surah Tin, ayat 15)
Dia hantarkan cahaya itu daripada tempat ia diciptakan, dari alam lahut, iaitu alam kenyataan bagi Zat Allah, bagi keesaan, bagi wujud mutlak, kepada alam nama-nama Ilahi, kenyataan sifat-sifat Ilahi, alam bagi akal asbab kepunyaan roh yang meliputi (roh universal). Di sana Dia pakaikan roh-roh itu dengan pakaian cahaya. Roh-roh ini dinamakan ‘roh pemerintah’. Dengan berpakaian cahaya mereka turun kepada alam malaikat. Di sana mereka dinamakan ‘roh rohani’. Kemudian Dia arahkan mereka turun kepada alam kebendaan, alam jirim, air dan api, tanah dan angin dan mereka menjadi ‘roh manusia’. Kemudian daripada dunia ini Dia ciptakan tubuh yang berdaging, berdarah.
“Kemudian Kami jadikan kamu dan kepadanya kamu akan dikembalikan dan daripadanya kamu akan dibangkitkan sekali lagi”. (Surah Ta Ha, ayat 55)
Selepas peringkat-peringkat ini Allah memerintahkan roh-roh supaya memasuki badan-badan dan dengan kehendak-Nya mereka pun masuk.
“Maka apabila Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiup padanya roh-Ku…”. (Surah Shad, ayat 72)
Sampai masanya roh-roh itu terikat dengan badan, dengan darah dan daging dan lupa kepada asal usul kejadian dan perjanjian mereka. Mereka lupa tatkala Allah ciptakan mereka pada alam arwah Dia telah bertanya kepada mereka:
“Adakah aku Tuhan kamu? Mereka telah menjawab:Iya, bahkan!.”
Mereka lupa kepada ikrar mereka. Mereka lupa kepada asal usul mereka, lupa juga kepada jalan untuk kembali kepada tempat asal mereka. Tetapi Allah Maha Penyayang, Maha Pengampun, sumber kepada segala keselamatan dan pertolongan bagi sekalian hamba-hamba-Nya. Dia mengasihani mereka lalu Dia hantarkan kitab-kitab suci dan rasul-rasul kepada mereka untuk mengingatkan mereka tentang asal usul mereka.
“Dan Sesungguhnya Kami telah utuskan Musa (membawa) ayat-ayat Kami (sambil Kami mengatakan): hendaklah kamu keluarkan kaum kamu dari kegelapan kepada cahaya, dan ingatkan mereka kepada hari-hari Allah”. (Surah Ibrahim, ayat 5)
Iaitu ‘ingatkan roh-roh tentang hari-hari di mana mereka tidak terpisah dengan Allah’.
Ramai rasul-rasul telah datang ke dunia ini, melaksanakan tugas mereka dan kemudian meninggalkan dunia ini. Tujuan semua itu adalah membawa kepada manusia perutusan, peringatan serta menyedarkan manusia dari kelalaian mereka. Tetapi mereka yang mengingati-Nya, yang kembali kepada-Nya, manusia yang ingin kembali kepada asal usul mereka, menjadi semakin berkurangan dan terus berkurangan ditelan zaman.
Nabi-nabi terus diutuskan dan perutusan suci berterusan sehingga muncul roh Muhammad yang mulia, yang terakhir di kalangan nabi-nabi, yang menyelamatkan manusia daripada kehancuran dan kelalaian. Allah Yang Maha Tinggi mengutuskannya untuk membuka mata manusia iaitu membuka mata hati yang ketiduran. Tujuannya ialah mengejutkan manusia dari kelalaian dan ketidaksedaran dan untuk menyatukan mereka dengan keindahan yang abadi, dengan penyebab, dengan Zat Allah. Allah berfirman:
“Katakan: Inilah jalanku yang aku dan orang-orang yang mengikuti daku kepada Allah dengan pandangan yang jelas (basirah)”. (Surah Yusuf, ayat 108).
Ia menyatakan jalan Nabi Muhammad s.a.w. Baginda s.a.w dalam menunjukkan tujuan kita telah bersabda, “Sahabat-sahabatku adalah umpama bintang di langit. Sesiapa daripada mereka yang kamu ikuti kamu akan temui jalan yang benar”.
Pandangan yang jelas (basirah) datangnya daripada mata kepada roh. Mata ini terbuka di dalam jantung hati orang-orang yang hampir dengan Allah, yang menjadi sahabat Allah. Semua ilmu di dalam dunia ini tidak akan mendatangkan pandangan dalam (basirah). Seseorang itu memerlukan pengetahuan yang datangnya daripada alam ghaib yang tersembunyi pengetahuan yang mengalir daripada kesedaran Ilahi.
“Dan Kami telah ajarkan kepadanya satu ilmu dari sisi Kami (ilmu laduni)”. (Surah Kahfi, ayat 65).
Apa yang perlu seseorang lakukan ialah mencari orang yang mempunyai pandangan dalam (basirah) yang mata hatinya celik, dan cetusan serta perangsang daripada orang yang seperti ini adalah perlu. Guru yang demikian, yang dapat memupuk pengetahuan orang lain, mestilah seorang yang hampir dengan Allah dan berupaya menyaksikan alam mutlak.
Wahai anak-anak Adam, saudara-saudara dan saudari-saudari! Bangunlah dan bertaubatlah kerana melalui taubat kamu akan memohon kepada Tuhan agar dikurniakan-Nya kepada kamu hikmah-Nya. Berusaha dan berjuanglah. Allah memerintahkan:
“Dan berlumba-lumbalah kepada keampunan Tuhan kamu dan syurga yang lebarnya (seluas) langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang berbakti. Yang menderma di waktu senang dan susah, dan menahan marah, dan memaafkan manusia, dan Allah kasih kepada mereka yang berbuat kebajikan”. (Surah Imraan, ayat 133 & 134).
Masuklah kepada jalan itu dan bergabunglah dengan kafilah kerohanian untuk kembali kepada Tuhan kamu. Pada satu masa nanti jalan tersebut tidak dapat dilalui lagi dan pengembara pada jalan tersebut tidak ada lagi. Kita tidak datang ke bumi ini untuk merosakkan dunia ini. Kita dihantar ke mari bukan untuk makan, minum dan berak. Roh penghulu kita menyaksikan kita. Baginda s.a.w berdukacita melihat keadaan kamu. Baginda s.a.w telah mengetahui apa yang akan berlaku kemudian hari apabila baginda s.a.w bersabda, “Dukacitaku adalah untuk umat yang aku kasihi yang akan datang kemudian”.
Apa sahaja yang datang kepada kamu datang dalam keadaan salah satu bentuk, secara nyata atau tersembunyi; nyata dalam bentuk peraturan syarikat dan tersembunyi dalam bentuk hikmah kebijaksanaan atau makrifat. Allah Yang Maha Tinggi memerintahkan kita supaya mensejahterakan zahir kita dengan mematuhi peraturan syarikat dan meletakkan batin kita dalam keadaan yang baik dan teratur dengan memperolehi hikmah kebijaksanaan atau makrifat. Bila zahir dan batin kita menjadi satu dan hikmah kebijaksanaan atau makrifat dengan peraturan agama (syarikat) bersatu, seseorang itu sampai kepada makam yang sebenarnya (hakikat).
“Dia alirkan dua laut, padahal kedua-duanya bertemu. Antara dua itu ada dinding yang kedua-duanya tidak mampu melewatinya”. (Surah Imraan, ayat 19 & 20).
Kedua-duanya mesti menjadi satu. Kebenaran atau hakikat tidak akan diperolehi dengan hanya menggunakan pengetahuan melalui pancaindera dan deria-deria tentang alam kebendaan. Dengan cara tersebut tidak mungkin mencapai matlamat, sumber, iaitu Zat. Ibadat dan penyembahan memerlukan kedua-duanya iaitu peraturan syarikat dan makrifat. Allah berfirman tentang ibadat:
“Dan tidak Aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk mengabdikan diri kepada-Ku”. (Surah Dzaariyat, ayat 56).
Dalam lain perkataan, ‘mereka diciptakan supaya mengenali Daku’. Jika seseorang tidak mengenali-Nya bagaimana dia boleh memuji-Nya dengan sebenar-benarnya, meminta pertolongan-Nya dan berkhidmat kepada-Nya?
Makrifat yang diperlukan bagi mengenali-Nya boleh dicapai dengan menyingkap tabir hitam yang menutupi cermin hati seseorang, menyucikannya sehingga bersih dan menggilapkannya sehingga bercahaya. Kemudian perbendaharaan keindahan yang tersembunyi akan memancar pada rahsia cermin hati.
Allah Yang Maha Tinggi telah berfirman melalui rasul-Nya:
“Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi. Aku suka dikenali, lalu Aku ciptakan makhluk supaya Aku dikenali”.
Tujuan suci diciptakan manusia ialah supaya mereka mengenali Allah, memperolehi makrifat.
Ada dua peringkat makrifat yang suci. Seseorang itu perlu mengenali sifat-sifat Allah dan dalil-dalil yang menjadi kenyataan atau penzahiran bagi sifat-sifat tersebut. Satu lagi ialah mengenali Zat Allah. Di dalam mengenali sifat-sifat Allah manusia secara zahirnya dapat menikmati kedua-duanya iaitu dunia dan akhirat. Makrifat yang memimpin kepada Zat Allah tidak diperolehi dengan diri zahir manusia. Ia terjadi di dalam jiwa atau roh suci manusia yang berada di dalam dirinya yang zahir ini.
“Dan Kami telah perkuatkan dia (Isa) dengan roh kudus”. (Surah Baqarah, ayat 87).
Orang yang mengenali Zat Allah menemui kuasa ini melalui roh kudus (suci) yang dikurniakan kepada mereka.
Kedua-dua makrifat tersebut diperolehi dengan hikmah kebijaksanaan yang mempunyai dua aspek; hikmah kebijaksanaan kerohanian yang di dalam dan pengetahuan zahir tentang benda-benda nyata. Kedua-duanya diperlukan untuk mendapatkaan kebaikan. Nabi s.a.w bersabda, “Pengetahuan ada dua bahagian. Satu pada lidah yang menjadi dalil tentang kewujudan Allah, satu lagi di dalam hati manusia. Inilah yang diperlukan bagi melaksanakan harapan kita”.
Pada peringkat permulaannya seseorang itu memerlukan pengetahuan syarikat. Ini memerlukan pendidikan yang mengenalkan dalil-dalil luar tentang Zat Allah yang menyata di dalam alam sifat-sifat dan nama-nama ini. Apabila bidang ini telah sempurna sampailah giliran pendidikan kerohanian tentang rahsia-rahsia, di mana seseorang itu masuk ke dalam bidang makrifat yang murni untuk mengetahui yang sebenarnya (hakikat). Pada peringkat yang pertama seseorang itu mestilah meninggalkan segala-galanya yang tidak dipersetujui oleh syariat malah, kesilapan di dalam melakukan perbuatan yang baik mestilah dihapuskan. Perbuatan yang baik mestilah dilakukan dengan cara yang betul, sebagaimana keperluan pada jalan sufi. Keadaan ini boleh dicapai dengan melatihkan diri dengan melakukan perkara-perkara yang tidak dipersetujui oleh ego diri sendiri dan melakukan amalan yang bertentangan dengan kehendak hawa nafsu. Berhati-hatilah di dalam beramal agar amalan itu dilakukan bukan untuk dipertontonkan atau diperdengarkan kepada orang lain. Semuanya mestilah dilakukan semata-mata kerana Allah, demi mencari keredaan-Nya. Allah berfirman:
“Barangsiapa berharap menemui Tuhannya, hendaklah dia mengerjakan amal salih dan janganlah dia mempersekutukan sesuatu dengan Allah dalam ibadatnya kepada Tuhannya”. (Surah Kahfi, ayat 110).
Apa yang dihuraikan sebagai daerah makrifat itu adalah tahap penghabisan bagi daerah kejadian yang pertama. Ia adalah permulaan dan merupakan rumah yang setiap orang kembali ke sana. Di samalah roh suci dijadikan. Apa yang dimaksudkan dengan roh suci adalah roh insan. Ia dijadikan dalam bentuk yang paling baik.
Kebenaran atau hakikat tersebut telah ditanam di tengah-tengah hati sebagai amanah Allah, diamanahkan kepada manusia agar disimpan dengan selamat. Ia bangkit dan menyata melalui taubat yang sungguh-sungguh dan usaha sebenar mempelajari agama. Keindahannya akan memancar ke permukaan apabila seseorang itu mengingati Allah terus menerus, mengulangi kalimah “La ilaha illah Llah”. Pada mulanya kalimah ini diucapkan dengan lidah. Bila hati sudah hidup ia diucapkan di dalam, dengan hati.
Sufi menggambarkan keadaan kerohanian yang demikian dengan menganggapnya sebagai bayi, iaitu bayi yang lahir di dalam hati, dibela dan dibesarkan di sana. Hati memainkan peranan seperti ibu, melahirkannya, menyusun, memberi makan dan memeliharanya. Jika anak-anak diajarkan kepakaran keduniaan untuk kebaikannya, bayi hati pula diajarkan makrifat rohani. Sebagaimana kanak-kanak bersih daripada dosa, bayi hati adalah tulen, bebas daripada kelalaian, ego dan ragu-ragu. Kesucian bayi biasanya menyata dalam bentuk zahir yang cantik. Dalam mimpi, kesucian dan ketulenan bayi hati muncul dalam rupa malaikat. Manusia berharap mendapat ganjaran syurga sebagai balasan kepada perbuatan baik tetapi hadiah-hadiah yang didatangi dari syurga didatangkan ke mari melalui tangan-tangan bayi hati.
“Dalam kebun-kebun kenikmatan…melayani mereka anak-anak muda yang tidak berubah keadaan mereka”. (Surah Waqi’ah, ayat 12 – 17 ).
“Melayani mereka adalah anak-anak muda laksana mutiara yang tersimpan”. (Surah Tur, ayat 24).
Mereka adalah anak-anak kepada hati, menurut yang diilhamkan kepada sufi, dipanggil anak-anak kerana keelokan dan ketulenan mereka. Keindahan dan ketulenan mereka menyata dalam kewujudan zahir, dalam darah daging, dalam bentuk manusia. Oleh kerana keelokan dan kelembutan sifatnya ia dinamakan anak-anak hati, tetapi dia adalah manusia sejati yang mampu mengubah bentuk kejadian atau ciptaan kerana dia berhubung erat dengan Pencipta sendiri. Dia adalah wakil sebenar kemanusiaan. Di dalam kesedarannya tidak ada sesuatu malah dia tidak melihat dirinya sebagai sesuatu. Tiada hijab, tiada halangan di antara kewujudannya dengan Zat Allah.
Nabi Muhammad s.a.w menggambarkan suasana demikian sebagaimana sabda baginda s.a.w, “Ada masa aku dengan Allah di mana tiada malaikat yang hampir dan tidak juga nabi yang diutus”. Maksud ‘nabi’ di sini ialah kewujudan lahiriah yang sementara bagi Rasulullah s.a.w sendiri. Malaikat yang paling hampir dengan Allah ialah cahaya suci Muhammad s.a.w, kejadian pertama. Dalam suasana kerohanian itu baginda s.a.w sangat hampir dengan Allah sehingga wujud zahirnya dan rohnya tidak berkesempatan menghijabkannya dengan Allah. Baginda s.a.w menggambarkan lagi suasana demikian, “Ada syurga Allah yang tidak ada mahligai dan taman-taman atau sungai madu dan susu, syurga yang di dalamnya seseorang hanya menyaksikan Wajah Allah Yang Maha Suci”. Allah s.w.t berfirman:
“Beberapa muka pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannya dia memandang”. (Surah Qiamat, ayat 22 & 23).
Pada suasana atau makam tersebut jika seseorang makhluk termasuklah malaikat mendekatinya kewujudan badannya akan terbakar menjadi abu. Allah s.w.t berfirman melalui rasul-Nya:
“Jika Aku bukakan penutup sifat keperkasaan-Ku dengan bukaan yang sangat sedikit sahaja, semua akan terbakar sejauh yang dilihat oleh pandangan-Ku”.
Jibrail yang menemani Nabi Muhamamd s.a.w pada malam mikraj, apabila sampai di Sidratul Muntaha, telah mengatakan jika dia melangkah satu langkah sahaja lagi dia akan terbakar menjadi abu.