Menurut bahasa, kata
“Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang
berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang
berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut
dengan Ar-Rasul.
Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nuur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad, "Malaikat telah diciptakan dari cahaya". Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.
Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin/ Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.
Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik didalam Al Qur'an, yaitu Jibril (QS 2 Al Baqarah: 97,98 dan QS 66 At Tahrim: 4), Mikail (QS 2 Al Baqarah: 98) dan Malik (QS Al Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam Hadits.
“ Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1)”
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali. Yaitu wujud asli malikat Jibril .
Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.
Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah Ibrahim, Luth, Maryam, Muhammad dan lainnya.
Berbeda dengan ajaran Kristen dan Yahudi, Islam tidak mengenal istilah "Malaikat Yang Terjatuh" (Fallen Angel). Azazil yang kemudian mendapatkan julukan Iblis, adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari 'api yang tidak berasap', sedang malaikat dicipta dari cahaya.
Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari hadits shahih yang dicatatat oleh para Imam, diantaranya adalah Ahmad, Hambali, Bukhari, Tirmidzy, Muslim dan lainnya. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.
Malaikat Jibril pun enggan untuk masuk ke rumah Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang ke rumahnya, dikarenakan ada seekor anak anjing di bawah tempat tidur. Malaikat Rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan (memelihara) anjing.
Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nuur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad, "Malaikat telah diciptakan dari cahaya". Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.
Nama dan tugas para Malaikat
Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman, berdasarkan Al Qur'an dan hadits. Nama (panggilan) berserta tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut:- Jibril - Pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.
- Mikail - Membagi rezeki kepada seluruh makhluk.
- Israfil - Meniup sangkakala (terompet) pada hari kiamat.
- Munkar dan Nakir - Memeriksa amal manusia di alam barzakh.
- Izrail - Mencabut nyawa seluruh makhluk.
- Ridwan - Menjaga pintu syurga.
- Malik - menjaga pintu neraka.* Zabaniah - 19 malaikat penyiksa dalam neraka yang bengis dan kasar.
- Hamalat al 'Arsy - Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah, pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan.
- Harut dan Marut - Dua Malaikat yang turun di negeri Babil.
- Darda'il - Malaikat yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan Ramadhan.
- Hafazhah (Para Penjaga):
- Kiraman Katibin - Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mencatat amal manusia dan jin.
- Mu’aqqibat - Para malaikat yang selalu memelihara/ menjaga manusia dari kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang datang silih berganti.
- Arham - Malaikat yang diperintahkan untuk menetapkan rejeki, keberuntungan, ajal dan lainnya pada 4 bulan kehamilan.
- Jundallah - Para malaikat perang yang bertugas membantu nabi dalam peperangan.
- Ad-Dam'u - Malaikat yang selalu menangis jika melihat kesalahan manusia.
- An-nuqmah - Malaikat yang selalu berurusan dengan unsur api dan duduk disinggasana berupa nayala api, ia memiliki wajah kuning tembaga.
- Ahlul Adli - Malaikat besar yang melebihi besarnya bumi besera isinya dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala.
- Malaikat Berbadan Api dan Salju - Malaikat yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir.
- Pengurus Hujan - Pembagian hujan menurut kehendak Allah.
- Penjaga Matahari - Sembilan Malaikat yang menghujani matahari dengan salju.
- Malaikat Rahmat - Penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab.
- Malaikat `Adzab - Pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat.
- Pembeda Haq dan Bathil - Para malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang benar dan salah kepada manusia dan jin.
- Penentram Hati - Para malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk meneguhkan pendirian sang mukmin tersebut.
- Penjaga 7 Pintu Langit - 7 malaikat yang menjaga 7 pintu langit. Mereka diciptakan oleh Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.
- Pemberi Salam Ahli Surga - Para malaikat yang memberikan salam kepada para penghuni surga.
- Pemohon Ampunan Orang Beriman - Para malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi kaum yang beriman.
- Pemohon Ampunan Manusia di Bumi - Para malaikat yang bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.
Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin/ Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.
Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik didalam Al Qur'an, yaitu Jibril (QS 2 Al Baqarah: 97,98 dan QS 66 At Tahrim: 4), Mikail (QS 2 Al Baqarah: 98) dan Malik (QS Al Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam Hadits.
Wujud Malaikat
Wujud para malaikat telah dijabarkan didalam Al Qur'an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:“ Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1)”
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali. Yaitu wujud asli malikat Jibril .
Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.
Sifat Malaikat
Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut:- Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti.
- Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
- Selalu takut dan taat kepada Allah.
- Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya.
- Mempunyai sifat malu.
- Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung.
- Tidak makan dan minum.
- Mampu merubah wujudnya.
- Memiliki kekuatan dan kecepatan luar biasa.
Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah Ibrahim, Luth, Maryam, Muhammad dan lainnya.
Berbeda dengan ajaran Kristen dan Yahudi, Islam tidak mengenal istilah "Malaikat Yang Terjatuh" (Fallen Angel). Azazil yang kemudian mendapatkan julukan Iblis, adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari 'api yang tidak berasap', sedang malaikat dicipta dari cahaya.
Tempat yang tidak disukai Malaikat
Menurut syariat Islam ada beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah) tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pendapat ini telah disampaikan oleh Ibnu Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang lainnya. Tempat atau rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu diantara lain adalah:- Tempat yang didalamnya terdapat anjing, (kecuali anjing untuk kepentingan penjagaan keamanan, pertanian dan berburu.
- Tempat yang terdapat patung (gambar)
- Tempat yang didalamnya ada seseorang muslim yang mengancungkan dengan senjata terhadap saudaranya sesama muslim
- Tempat yang memiliki bau tidak sedap atau menyengat.
Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari hadits shahih yang dicatatat oleh para Imam, diantaranya adalah Ahmad, Hambali, Bukhari, Tirmidzy, Muslim dan lainnya. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.
Malaikat Jibril pun enggan untuk masuk ke rumah Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang ke rumahnya, dikarenakan ada seekor anak anjing di bawah tempat tidur. Malaikat Rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan (memelihara) anjing.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan